Selasa, 01 Maret 2011

Ember yang bocor yang sedih

udara dingin pengunungan menyusup disela derain daun . Kemilau jingga keemasan mentari senja tampak memantul berganti - gantian di permukaan air yang beriak dalam dua ember yang dipikul seorang petani . seebuah rutinitas yang tampaknya dijalani dengan keriangan hati.

Dalam hempasan napas lelah yang panjang, tersirat binar kepuasan  dalam raut wajah sang petani pembawa ember air tersebut. Akan tetapi, suatu kala terjadi sesuatu di antara dua ember yang dipikul petani tersebut. salah satu ember berujar kepada ember lain . " heiiiiii , cobalah lihat dirimu, ember bocor, bercerminlah . Sadarlah engkau setiap hari membuang setengah dari air yang terisi penuh ?? " ember bocor kaget dan menyadari ada air yang terisi penuh???" ember bocor kaget dan menyadari ada sebuah lubang halus pada dirinya. Sepanjang perjalanan , air yang dibawanya perlahan menetes
keluar dan tersisa setengahnya ketika di tujuan.





Kesedihan mulai mengaduk- aduk perasaan ember bocor . Ia mulai merasa dirinya ember yang tak berguna, Ia tak dapat memberi yang terbaik kepada sang petani. Setiap hari ia hanya merasa menjadi beban, merugikan petani setengah dari kapasitas yang mestinya bisa ia bawa . Hari demi hari , batin ember bocor tersebut terasa semakin hampa dan tersiksa.


suatu hari , petani menyadari embernya boor yang sedang menangis. Petani menanyakan alasan ember bocor merasa sedih . Setelah memahami semuanya., petani tersenyum sambil memandang hamparan langit biru , kemudian berujar ," Tahukan engkau bahagia memilikimu???. meskipun sepanjang perjalanan engkau meneteskan separuh air yang dibawa..."

Ember bocor terperanjat dan bertanya , "ke-ke-kenapa?"Petani melanjutkan ," Lihat hamparan jalan yang kita lalui setiap hari .Salah satu sisi jalan ditumbuhi oleh bunga-bunga yang indah bukan ? tahukah engkau bunga-bunga itu tumbuh karena tetesan air yang jatuh darimu? Karena'ketidak sempurnaan' yang engkau milikilah , bunga - bunga indah tersebut tumbuh berkembang!"

Suatu perasaan ringan spontan mengelora dallam diri ember bocor . ya, dalam  segenap kekurangan dan keburukan , ternyata masih ada keindahan yang dapat tumbuh . keindahan yang mengalir yang dapat tumbuh . keindahan yang mengalir bersama kuntum- kuntum bunga yang tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar