Jumat, 15 April 2011

VEGETARISME Dalam Agama Buddha

ASOSIASI BIKKHU SANGHA
“Jika kita, umat manusia, memiliki kebijaksanaan dan bisa membedakan antara baik dan buruk, kita seharusnya mempertimbangkan: menjadi manusia berarti tidak membunuh dan TIDAK TEGA UNTUK MAKAN DAGING, TULANG, DAN DARAH MAKHLUK HIDUP.”
~ Buku Kebenaran
“Kita seharusnya belajar MAKAN SAYUR-SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN, dan biarkan pikiran kita bebas, agar kita bisa menjadi Tuhan, Buddha.”
~ Buku Kebenaran
“Jika kalian mengetahui hewan-hewan dibunuh untuk daging, tapi kita masih makan, kita sudah melakukan dosa pembunuhan.
Jika karena kita, hewan-hewan dibunuh, maka dosa itu adalah milik kita dan jiwa yang mati akan mendendam kepada kita, bukan si pembunuh.
Jika kita berkeinginan makan daging itu, itu menunjukkan kita kejam dan bengis! Karena itu, hanya hati bengis bisa makan daging atau pemakan daging memiliki hati bengis.”
~ Buku Kebenaran

BUDDHISME
“MEMAKAN DAGING MERUSAK BENIH WELAS KASIH dan setiap tindakan dari pemakan daging akan membuat takut semua makhluk karena bau daging di tubuhnya.”
~ Sutra Mahaparinirvana
Aku menetapkan bahwa kalian JANGAN MAKAN DAGING BAHKAN DAGING yang tidak disalahkan dalam tiga aspek. Bahkan daging-daging di luar sepuluh jenis [yang dulunya dilarang] harus ditinggalkan. Daging mayat juga harus ditinggalkan...
Semua makhluk bisa mengenali seseorang yang makan daging dan, ketika mereka mencium bau badannya, mereka ketakutan oleh kengerian akan kematian.
Ke mana pun orang itu pergi, makhluk-makhluk di dalam air, di atas tanah yang kering atau di angkasa ketakutan.
Memikirkan mereka akan dibunuh oleh orang itu, mereka bahkan pingsan atau mati.
Karena alasan-alasan ini, BODHISATWA-MAHASATWA (MAKHLUK AGUNG) TIDAK MAKAN DAGING.
Meskipun mereka tampak makan daging demi kepentingan orang yang akan diubahnya, karena mereka sebenarnya tidak makan makanan biasa apalagi daging!
~ Sutra Mahaparinirvana
Bikkhu-bikkhu, pengikut rumah tangga tidak boleh bekerja dalam lima jenis usaha.
Kelima usaha yang mana?
Usaha persenjataan,
usaha perbudakan,
USAHA DAGING,
Dan usaha bahan-bahan racun.
~ Sutta Vanijja
Ananda, jika makhluk hidup dari enam jalur kehidupan berhenti membunuh, mereka tidak akan tunduk kepada perputaran kelahiran dan kematian yang terus-menerus….
Maka bagaimana bisa orang yang berlatih cinta kasih agung memakan daging dan meminum darah makhluk hidup?
~ Sutra Surangama
Jika seorang manusia bisa (mengendalikan) tubuh dan pikiran dan karenanya MENGHINDARI MAKAN DAGING dan tidak mengenakan produk-produk hewan, saya berkata dia sungguh akan dibebaskan. Ajaranku ini adalah dari Buddha sebaliknya yang lain adalah dari iblis.
~ Sutra Surangama
Ananda, para praktisi yang ingin masuk tingkat Samadhi (Persekutuan Suci) harus pertama-tama mematuhi dengan ketat peraturan-peraturan kehidupan suci untuk memotong nafsu pikiran DENGAN MENGHINDARI DAGING DAN ARAK…
Ananda, jika mereka tidak berpantang dari kesenangan jasmani dan pembunuhan, mereka tidak akan terlepas dari tiga dunia.
~ Sutra Surangama
Pada waktu itu, Arya (makhluk suci) Bodhisatwa-Mahasatwa Mahamati berkata kepada Buddha: “Bhagawa (Yang Terhormat Di Dunia), aku melihat bahwa di seluruh dunia, pengembaraan kelahiran dan kematian, melilitnya permusuhan, dan kejatuhan ke jalur jahat, semua disebabkan oleh makan daging dan pembunuhan siklis.
Tingkah laku itu menambah ketamakan dan amarah, dan membuat makhluk hidup tidak bisa terlepas dari penderitaan. Itu sungguh sangat menderita.”
~ Sutra Lankavatara
“Bhagawa, ORANG YANG MAKAN DAGING MELENYAPKAN BENIH WELAS ASIH AGUNG kepunyaannya, sehingga ORANG YANG BERLATIH JALUR SUCI SEHARUSNYA TIDAK MAKAN DAGING.”
~ Sutra Lankavatara
Buddha memberitahu Mahamati: “MAKAN DAGING ADALAH PELANGGARAN TAK TERHITUNG BANYAKNYA. Semua Bodhisatwa (para praktisi rohani) harus membina kemurahan hati dan welas asih yang agung oleh karena itu mereka seharusnya tidak makan daging.
~ Sutra Lankavatara
“Mereka yang meninggalkan rasa daging bisa merasakan cita rasa Dharma sejati (ajaran-ajaran sejati), dengan sungguh-sungguh berlatih Bhumi (tingkatan) dari Bodhisatwa (praktisi rohani), dan dengan cepat meraih Anuttara-Samyak-Sambodhi (Pencerahan sempurna tertinggi).
~ Sutra Lankavatara
“Mahamati, saya melihat bahwa makhluk hidup dalam perputaran enam jalur kehidupan, tinggal bersama-sama dalam kelahiran dan kematian, mereka melahirkan dan mengasuh satu sama lain, dan secara siklis menjadi ayah, ibu, kakak dan adik satu sama lain…
Mereka juga mungkin terlahir di jalur-jalur kehidupan lain (hewan, hantu, dewa, dan sebagainya.), baik atau jahat, mereka selalu menjadi saudara satu sama lain. Karena hubungan ini, saya melihat bahwa SEMUA DAGING YANG DIMAKAN OLEH MAKHLUK HIDUP ADALAH SAUDARANYA SENDIRI.
(* Enam jalur kehidupan: dewa, manusia, Asura, hewan, hantu kelaparan, makhluk neraka)
~ Sutra Lankavatara
“Jika siapa pun di antara murid-muridku tidak dengan jujur mempertimbangkan itu dan masih makan daging, kita harus mengetahui bahwa dia adalah candela (pemutus) silsilah keturunan.
Dia bukanlah muridku dan saya bukanlah gurunya.
Oleh karena itu, Mahamati, siapapun saja ingin menjadi saudaraku, dia tidak boleh makan daging apa pun.”
~ Sutra Lankavatara
“Bodhisatwa (para praktisi rohani) harus mengetahui dengan jelas bahwa SEMUA DAGING BERASAL DARI TUBUH YANG KOTOR, adalah campuran nanah, darah, kotoran, cairan mani, cairan menstruasi dari orang tuanya.
Dengan demikian, memahami KEKOTORAN DAGING, BODHISATWA SEHARUSNYA TIDAK MAKAN DAGING.”
~ Sutra Lankavatara
“Semua daging adalah seperti bangkai makhluk hidup…. masakan daging adalah busuk dan kotor seperti bangkai hangus, jadi bagaimana kita dapat makan benda seperti itu?”
~ Sutra Lankavatara
“Makan daging bisa menaikkan nafsu, para pemakan daging adalah rakus….Karena naluri melindungi dan menghargai kehidupan, adalah sama di antara manusia dan hewan….
Karena setiap makhluk hidup, dia sendiri takut mati, bagaimana dia bisa makan daging makhluk lain?…
Siapa pun yang ingin makan daging pertama-tama harus memahami penderitaan dari memotong tubuhnya sendiri, dan kemudian memahami penderitaan dari seluruh makhluk hidup, dan kemudian BERHENTI MAKAN DAGING.”
~ Sutra Lankavatara
“Mahamati, di masa depan, akan ada orang-orang yang gelap batin mengatakan bahwa banyak peraturan Buddha membolehkan makan daging. Mereka menyukai rasa daging karena terbiasa makan daging di masa lampau, mereka mengatakan itu hanya berdasarkan pandangan mereka sendiri. Tapi kenyataannya BUDDHA DAN PARA SUCI TAK PERNAH BERKATA DAGING ADALAH MAKANAN.”
~ Sutra Lankavatara
"Pemakan daging punya begitu banyak pelanggaran yang tak terbilang, jadi PARA VEGETARIAN PUNYA PAHALA DAN KEBAJIKAN YANG TAK TERBILANG."
~ Sutra Lankavatara
"Jika tiada yang makan daging, maka tiada yang membunuh makhluk hidup untuk makanan...
Pembunuhan adalah untuk para pembeli, maka pembeliannya adalah sama dengan pembunuhan. Oleh karena itu, MAKAN DAGING DAPAT MENGHALANGI JALAN SUCI."
~ Sutra Lankavatara
Adapun di dalam Sutra Lankavatara ini saya katakan, sepanjang waktu, segala jenis daging tidak dapat dimakan, tanpa kecuali. Mahamati, saya melarang makan daging bukan hanya satu kali, maksud saya ke-dua²nya DI MASA KINI DAN MASA DEPAN, MAKAN DAGING DILARANG."
~ Sutra Lankavatara
Seorang murid Buddha TIDAK BOLEH DENGAN SENGAJA MAKAN DAGING. Ia seharusnya tidak makan daging makhluk hidup apa pun. Pemakan daging kehilangan benih Welas Asih Agung, memutuskan benih Hakikat Kebuddhaan dan menyebabkan mahluk² [hewan dan transendental] menghindari dia. Mereka yang berbuat demikian adalah bersalah dengan pelanggaran-pelanggaran tak terbilang.
~ Sutra Brahmajala
Juga, setelah kelahiran bayi, haruslah bertindak dengan hati-hati agar tidak membunuh hewan dalam rangka memberi makan si ibu dengan makan²an daging dan tidak berkumpul dengan banyak sanak keluarga untuk minum arak atau makan daging…sebab pada masa sulit kelahiran banyak sekali setan-setan jahat, monster-monster serta hantu-hantu yang ingin memakan darah-darah bau, dan itu adalah saya yang perintahkan, pada awalnya, para dewa-dewi dan makhluk surgawi yang menangani masalah rumah tangga dan tanah untuk melindungi sang ibu dan anak, membuat mereka aman dan bahagia dan memberi manfaat bagi mereka.
Akan tetapi, beberapa orang, setelah melihat sang ibu dan anak sudah aman dan bahagia, lalu secara kolektif memberi persembahan sebagai rasa terima kasih kepada dewa-dewi tanah setempat, dengan secara buta dan bertentangan memilih membunuh hewan-hewan untuk dikonsumsi dan, dengan demikian mereka mendapat kutukan untuk mereka sendiri, yang merugikan baik bagi sang ibu dan anaknya.
~ Sutra Kritigarbha
Semua orang takut akan hukuman, semua orang takut kematian. Mempersamakan orang lain seperti diri kita, seseorang tidak seharusnya membunuh atau menyebabkan pembunuhan.
~ Sutra Dhammapada
Seseorang menjadi tidak agung karena dia melukai makhluk-makhluk hidup. Dia disebut agung karena dia tidak menyakiti makhluk-makhluk hidup.
~ Sutra Dhammapada
Kasyapa bertanya kepada sang Buddha: “Kenapa Tuhan sebelumnya izinkan Bhiksu (biarawan) untuk makan ‘tiga daging murni’ atau bahkan ‘sembilan daging murni’?” Buddha menjawab, “Itu sangat tergantung pada keperluaan saat itu, dan sebagai langkah pelan-pelan menuju perhentian total dari memakan daging.”
~ Buddha Shakyamuni, Sutra Nirvana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar